sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Anggaran Pendidikan Capai 22 Persen APBN, Prabowo: Apakah Sampai ke Alamat?

News editor Binti Mufarida
02/05/2025 20:45 WIB
Maka dari itu, Prabowo menegaskan anggaran pendidikan yang saat ini dialokasikan cukup besar harus tepat sasaran.
Anggaran Pendidikan Capai 22 Persen APBN, Prabowo: Apakah Sampai ke Alamat? (Foto Istimewa)
Anggaran Pendidikan Capai 22 Persen APBN, Prabowo: Apakah Sampai ke Alamat? (Foto Istimewa)

IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto mengingatkan masa depan suatu bangsa ditentukan oleh pendidikan. Maka dari itu, Prabowo menegaskan anggaran pendidikan yang saat ini dialokasikan cukup besar harus tepat sasaran.

"Mari kita waspada, mari kita jujur kepada diri kita sendiri, apakah anggaran pendidikan yang begitu besar sudah bertahun-tahun apakah sampai kepada alamat yang ditujukan?" ujar Prabowo dalam pidato peringatan Hari Pendidikan Nasional di SDN Cimahpar 5, Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/5/2025).

Menurut dia, saat ini Indonesia memiliki anggaran pendidikan yang paling besar dibandingkan negara-negara lain. Anggaran pendidikan disebut mencapai 22 persen APBN.

"Dibanding negara lain, negara kita menempatkan pendidikan teratas dalam APBN. Pendidikan yang paling utama, kalau tidak salah APBN sekarang tertinggi di atas 22 persen," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan, salah satu alokasi anggaran pendidikan yaitu untuk perbaikan sekolah-sekolah negeri. Dia mengaku tak habis pikir dengan keadaan saat ini di mana masih ada sekolah yang hanya punya satu toilet. 

Prabowo pun mengingatkan tiap Gubernur, Wali Kota hingga Bupati bertanggung jawab agar anggaran pendidikan digunakan sebaik-baiknya sesuai kebutuhan. Bertalian dengan itu, pemerintah pusat juga terus berupaya mencari jalan keluar untuk menambah anggaran pendidikan.

"Saya ingatkan tanggung jawab dari pemda, walkot, bupati, gubernur bersama-sama. Saya memang menetapkan anggaran saya kira cukup besar untuk perbaikan sekolah-sekolah, tapi tidak cukup," kata Prabowo.

"Maka, penghematan terus-menerus perbaiki sekolah dalam waktu yang secepat-cepatnya ini yang dipikirkan terus-menerus bersama jajaran Menteri saya. Bagaimana kita cari uang, karena terus terang saja kekayaan bangsa Indonesia masih terlalu banyak yang bocor dan tidak sampai ke rakyat," ujar dia.

Dia menyatakan selalu mengingatkan jajaran Kabinet Merah Putih agar bekerja untuk melayani rakyat. Prabowo menentang segala bentuk tindakan korupsi di semua elemen pemerintahan.

"Hendaknya anggaran untuk rakyat, untuk pelayanan rakyat hendaknya jangan diselewengkan, jangan dikorupsi dengan segala akal," katanya.

Sebagai informasi, pada APBN 2025, anggaran pendidikan mencapai RP724,3 triliun. Dari total angka tersebut, sebesar Rp297,2 triliun merupakan anggaran yang disalurkan melalui Belanja Pemerintah Pusat. Pemerintah memberikan Program Indonesia Pintar (PIP) kepada 20,4 juta siswa, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah kepada 1,1 juta mahasiswa, serta Tunjangan Profesi Guru (TPG) Non Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk 477,7 ribu guru nonPNS.

Berikutnya, sebesar Rp347,09 triliun dialokasikan melalui Transfer ke Daerah. Anggaran tersebut dipakai untuk pengeluaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi 43,4 juta siswa, Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD untuk 6,1 juta peserta didik, TPG untuk 1,5 juta guru Non Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), serta Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Pendidikan untuk revitalisasi 14.690 sarana pendidikan dan 21 unit perpustakaan daerah.

Pemerintah juga menganggarkan Rp80 triliun anggaran pendidikan melalui pembiayaan, antara lain untuk mendanai pemberian beasiswa melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kepada 49.971 orang (kumulatif), beasiswa Gelar dan Non Gelar kerja sama dengan Kemendikbudristek dengan Kemenag, serta pendanaan riset. Hingga 28 Februari 2025, anggaran pendidikan pada APBN 2025 telah terealisasi sebesar Rp76,4 triliun atau 10,6 persen dari APBN.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement