sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BNPB Catat 17 Desa di Kabupaten Gresik Jatim Terendam Banjir

News editor Muhammad Refi Sandi
12/06/2025 00:09 WIB
Sebanyak 17 desa yang tersebar di tiga Kecamatan terendam. Petugas mencatat sedikitnya 3.983 unit rumah terdampak, 178 hektare lahan persawahan terendam
BNPB Catat 17 Desa di Kabupaten Gresik Jatim Terendam Banjir (FOTO:iNews Media Group)
BNPB Catat 17 Desa di Kabupaten Gresik Jatim Terendam Banjir (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melaporkan banjir melanda wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Senin (9/6/2025).

Hujan deras selama lebih dari tiga jam mengakibatkan Kali Lamong meluap hingga air masuk ke permukiman warga.

"Sebanyak 17 desa yang tersebar di tiga Kecamatan terendam. Petugas mencatat sedikitnya 3.983 unit rumah terdampak, 178 hektare lahan persawahan terendam serta 30 ruas jalan terganggu akibat genangan air," tutur Abdul dalam keterangannya dikutip, Rabu (11/6/2025).

Aam sapaan akrabnya menyebut, BPBD Provinsi Jatim bersama BPBD Kabupaten Gresik melakukan monitoring Tinggi Muka Air (TMA) Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Lamong dan perkembangan banjir di lokasi kejadian.

Kondisi pada Selasa (10/6), air masih belum surut di beberapa titik, antara lain di Kecamatan Balongpanggang TMA masih di kisaran 10 - 80 cm, Kecamatan Benjeng 10 - 100 cm dan Kecamatan Driyorejo 5 - 50 cm.

Selain memonitoring TMA, petugas juga menyiagakan perahu karet beserta tim evakuasi untuk membantu proses evakuasi warga. 

"Sementara itu bantuan permakanan juga telah didistribusikan kepada warga terdampak. Polsek Benjeng melakukan penutupan sementara Jalan Raya Benjeng Balongpanggang akibat kondisi genangan yang membahayakan pengguna jalan," katanya.

Lebih lanjut, Aam mengatakan mengingat masih banyaknya kejadian bencana hidrometeorologi basah yang didominasi oleh banjir di sejumlah wilayah tanah air, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap ancaman bencana yang dapat terjadi kapan saja. 

"Warga diimbau untuk melakukan langkah-langkah mitigasi, antara lain dengan membersihkan saluran drainase, mempersiapkan area penampungan air, memangkas dahan pohon untuk mengurangi potensi pohon roboh saat cuaca ekstrem serta menetapkan rencana kedaruratan dan evakuasi," ujarnya.


(kunthi fahmar sandy)

Advertisement
Advertisement