Ari Sandita
IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto menceritakan pengalamannya diteriaki pelajar Sekolah Dasar (SD) yang meminta jatah Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk sekolahnya.
Peristiwa ini terjadi saat dia melakukan perjalanan dari Solo ke Klaten, Jawa Tengah. Saat itu, terdapat anak-anak dan guru yang menyambutnya di pinggiran jalan. Saat itulah, ada anak-anak yang meneriakkan Makan Bergizi Gratis, yang mana di sekolah si anak itu dia masih belum kebagian.
"Saya dengar anak-anak itu teriak Pak makan bergizi Pak, saya lihat, sudah sekolahmu? Belum pak, tersentak hati saya. Kemarin saya dapat laporan baru 6,7 juta penerima manfaat 6,7 makan bergizi. Saya bilang sabar, saya teriak kembali sabar-sabar. Saya telepon staf saya bagaimana bisa dipercepat?" kata Prabowo di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (23/7/2025).
Dia menambahkan, pada akhir Agustus 2025 ini, Stafnya menyebutkan penerima manfaat MBG bakal mencapai angka 20 juta.
Prabowo lantas meminta untuk bagaimana caranya dilakukan percepatan, yang mana stafnya itu menjelaskan kemungkinan bisa dilakukan percepatan tersebut.
"Mereka lapor ke saya, Pak ini bisa dipercepat, kemungkinan besar kita bisa mencapai angka 20 juta itu Insyaallah sebelum 17 Agustus, sesudah itu akan naik terus dan kita berdoa, kita berharap bulan Desember tahun ini akan mencapai 82,9 juta penerima manfaat," kata dia.
Prabowo menambahkan, persoalan MBG itu pun menjadi perhatian dari negara-negara lain, yang mana saat dia melakukan kunjungan ke berbagai negara, banyak pemimpin negara tersebut yang bertanya padanya.
Bahkan, di Brasil saja, untuk mencapai 40 juta penerima manfaat dibutuhkan waktu 11 tahun sehingga mereka hendak belajar dari Indonesia tentang distribusi MBG.
"Ini menjadi sesuatu yang diperhatikan oleh bangsa-bangsa lain. Waktu saya ke luar negeri banyak pemimpin bertanya dan bahkan banyak yang mau ngirim tim ke Indonesia belajar bagaimana kita mencapai hal ini," katanya
"Saya diberitahu mantan Presiden Brasil, mereka mencapai 40 juta anak penerima manfaat itu membutuhkan waktu 11 tahun. Negara lain butuh 11 tahun, kita akan buktikan Indonesia kita menghasilkan penerima manfaat 82,9 juta dalam satu tahun," kata Prabowo.
(Nur Ichsan Yuniarto)
