Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - China mengecam kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Vietnam.
Dilansir dari The Hill pada Jumat (4/7/2025), Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengumumkan tarif resiprokal untuk produk Vietnam turun dari 46 persen ke 20 persen.
Namun, Washington akan mengenakan tarif 40 persen untuk produk negara ketiga yang dikirim ke AS melalui Vietnam. Praktik tersebut dikenal dengan istilah transshipment.
Tarif tinggi untuk praktik transshipment diduga menyasar China. Perusahaan-perusahaan China kerap melakukan hal tersebut untuk menghindari tarif tinggi AS.
"China dengan tegas menentang kesepakatan apa pun yang mengorbankan kepentingan China," kata juru bicara Kementerian Perdagangan China.
Trump mengumumkan tarif resiprokal tinggi untuk puluhan negara pada April 2025, namun kemudian menundanya selama 90 hari. Jeda tersebut akan berakhir pada 9 Juli.
Sebelum Vietnam, AS juga mencapai kesepakatan dagang dengan Inggris dan China. Negosiasi dengan puluhan negara lainnya masih berlangsung.
“Kami mendesak semua pihak untuk berdiri di sisi keadilan dan kejujuran serta di sisi sejarah yang benar dalam menegakkan aturan perdagangan internasional dan sistem perdagangan multilateral dengan tegas," kata juru bicara Kementerian Perdagangan China. (Wahyu Dwi Anggoro)
