Chindy Aprilia
IDXChannel - Singapura baru-baru ini melaporkan adanya varian EG.5 yang mendominasi kasus Covid-19 di negara tersebut. Tak hanya itu, peningkatan kasus Covid-19 di Singapura juga diakibatkan adanya varian Omicron JN.1.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Profesor Zubairi Djoerban menjelaskan, varian subomicron JN.1 merupakan turunan atau sublineage dari subvarian Omicron BA.2.86. Bahkan tercatat per tanggal 3-9 Desember 2023, Singapura mengalami lonjakan sebesar 75 Persen atau setara dengan 56.043 kasus dibandingkan pekan sebelumnya.
“Dari banyaknya kasus tersebut, 60 Persen didominasi oleh varian JN.1,” kata Profesor Zubairi, dikutip dalam akun X miliknya @profesorzubairi, Selasa (19/12/2023).
Tidak sampai di situ, akibat virus tersebut salah satu rumah sakit pun sampai sempat mengalami kepadatan pasien. Menurut Profesor Zubairi, Varian JN.1 sendiri pertama kali terdeteksi pada September 2023.
Saat ini, tidak hanya Singapura yang melaporkan adanya varian JN.1. Tetapi negara lainnya seperti India, AS, dan China pun sedang menghadapi varian yang sama.
