Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Donald Trump menghadapi persidangan kasus penipuan di New York. Hal ini dapat memberikan pukulan besar bagi kerajaan properti eks presiden Amerika Serikat (AS) tersebut.
Dilansir dari Reuters pada Senin (2/10/2023), Trump dituduh oleh Jaksa Agung New York Letitia James menggelembungkan nilai aset-asetnya hingga miliaran dolar untuk mendapatkan syarat pinjaman dan asuransi yang lebih baik.
Akhir bulan lalu, Hakim Arthur Engoron memutuskan Trump terbukri melakukan penipuan. Pekan ini, persidangan akan dimulai untuk menentukan denda yang harus dibayar Trump dan kerajaan bisnisnya.
Pihak jaksa mengincar setidaknya denda sebesar USD250 juta, larangan permanen terhadap Trump dan putra-putranya untuk menjalankan bisnis di New York, serta pembatasan selama lima tahun terhadap Trump dan kerajaan bisnisnya untuk melakukan aktivitas real estat komersial.
Menurut sebuah dokumen, Trump berencana untuk menghadiri pekan pertama persidangan di Pengadilan Manhattan.
Trump mengatakan bahwa kasus ini adalah serangan politik. James merupakan anggota Partai Demokrat, sementara Trump adalah kandidat terkuat dari Partai Republik ntuk pemilihan presiden di 2023.
Keputusan ini hanya mencakup beberapa dari sekitar 500 entitas dalam portofolio Trump, namun mencakup beberapa properti yang paling berharga. Secara spesifik bagaimana perintah tersebut akan dilaksanakan belum diputuskan, tetapi hilangnya aset-aset berharga tersebut akan menjadi pukulan besar bagi keuangan Trump. Jika Engoron menerapkan denda dan pembatasan bisnis, kerugian tersebut akan bertambah.
Persidangan dijadwalkan berlangsung hingga awal Desember. Lebih dari 150 orang, termasuk Trump, terdaftar sebagai saksi potensial.
Kasus ini adalah salah satu dari beberapa masalah hukum yang dihadapi Trump. Dia adalah presiden atau eks presiden AS pertama yang didakwa secara kriminal.
