Andika Rachmansyah
IDXChannel - Ketum PSSI, Erick Thohir, meminta Timnas Indonesia untuk fokus penuh meraih kemenangan saat melawan China.
Karena jika gagal menang, peluang Skuad Garuda melaju ke Piala Dunia 2026 akan sangat berat.
Timnas Indonesia akan menghadapi China di matchday ke-9 Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Laga tersebut akan dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/6/2025) mendatang.
Ini menjadi laga krusial bagi Timnas Indonesia. Skuad Garuda wajib menang jika ingin menjaga asa ke babak keempat kualifikasi. Pasalnya saat ini mereka ada di posisi keempat dengan sembilan poin dan hanya unggul tiga angka saja dari China yang menghuni dasar klasemen.
Karena itu, Erick ingin Timnas Indonesia menang lawan China di SUGBK. Menurutnya tidak ada jalan lain jika ingin menjaga asa ke babak keempat. Apalagi, Skuad Garuda memang ditargetkan untuk bisa finis peringkat ketiga atau keempat agar dapat melanjutkan perjuangannya lewat babak keempat kualifikasi.
“Kita fokus dulu lawan China, karena kalo lawan China kita tidak dapat tiga poin, saya rasa berat sekali kita untuk ke playoff (babak keempat),” kata Erick di Bali, dikutip Sabtu (31/5/2025).
“Sedangkan kita targetnya kan paling tidak ranking tiga atau empat supaya ke playoff (babak keempat). (jadi) Fokus dulu lawan China,” tutur dia.
Erick menilai, perjuangan Timnas Indonesia akan berat menuju babak keempat kualifikasi jika nantinya kalah dari China. Karena di laga terakhirnya, Skuad Garuda akan bertandang ke markas Jepang pada 10 Juni 2025.
Jika Timnas Indonesia bisa mengalahkan China pada 5 Juni mendatang, praktis Team Dragons -julukan Timnas China- bakal tersingkir. Lalu Skuad Garuda bisa saja memastikan tempat di empat besar pada hari itu juga andai Bahrain takluk dari Arab Saudi.
Kendati demikian, Timnas Indonesia tetap harus waspada penuh saat menjamu China. Pasalnya Skuad Garuda menelan kekalahan 1-2 di pertemuan pertama pada laga yang berlangsung di Stadion Qingdao, Oktober 2024 lalu.
(kunthi fahmar sandy)
