Kurnia Nadya
IDXChannel—Harta kekayaan Tutut Soeharto, atau Siti Hardijanti Rukmana, ditaksir mencapai USD205 juta, atau sekitar Rp3,06 dengan nilai tukar hari ini. Namun angka itu merupakan estimasi pada 2021.
Nama Tutut Soeharto terseret dalam polemik yang terjadi antara Jusuf Hamka dengan pemerintah. Seperti yang diketahui, pengusaha jalan tol itu berharap pemerintah mau melunasi utang negara—beserta bunga—bernilai Rp800 miliar kepada PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.
Jusuf Hamka menyebutkan, pihaknya memiliki deposito Rp70-80 miliar pada 1998, namun saat krisis deposito itu tidak dibayarkan dengan alasan CMNP terafiliasi dengan pemilik Bank Yama (Yakin Makmur).
Ia lantas menggugat pemerintah ke Mahkamah Agung, dan hasilnya, perusahaannya memenangkan gugatan itu dan hingga saat ini keputusan yang dikeluarkan MA masih memiliki kekuatan hukum tetap.
Jusuf Hamka juga menegaskan bahwa perkara utang itu merupakan persoalan antara pemerintah dengan swasta, bukan dengan perseorangan. Sementara itu, Kementerian Keuangan mengatakan bahwa Jusuf Hamka sebetulnya tidak memiliki utang piutang dengan pemerintah.
Utang negara itu terkait CMNP yang dulu pernah dikelola oleh Tutut. Kemenkeu menilai saat deposito itu ditempatkan, kontrak yang terjalin adalah antara korporasi dengan pemilik saat itu.
CMNP menempatkan deposit di Bank Yama, sementara Tutut dulunya adalah pemegang saham mayoritas Bank Yama. Tutur juga dulu merupakan komisaris utama CMNP pada 1987-1999, terdaftar juga sebagai pemilik sahamnya lewat perusahaannya sendiri, PT Citra Lamtoro Gung.
Nama anak-anak presiden pertama RI beberapa kali muncul dalam pemberitaan. Hingga saat ini, anak-anak Soeharto ditaksir masih memiliki harta kekayaan yang fantastis.
Harta Kekayaan Tutut Soeharto
Siti Hardijanti Rukmana adalah salah satu anak Soeharto yang memiliki beberapa bisnis. Selain memiliki PT Citra Lamtoro Gung yang bergerak di bidang pembangunan dan pengelolaan jalan tol, perdagangan, konstruksi, dan pertanian. Ia juga memiliki bisnis di sektor lain.
Di antaranya adalah sektor kehutanan, energi listrik, telekomunikasi, penyulingan dan perdagangan gula. Tutut dulu juga pernah berbisnis di sektor media, dulu ia memiliki saham di PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia, atau TPI.
Namun saat ini, perusahaan itu telah beralih kepemilikan. Dari seluruh bisnisnya itu, Tutut diestimasikan memiliki harta senilai USD205 juta. Berkat nilai kekayaannya itu, ia sempat masuk dalam daftar 130 orang terkaya di Indonesia.
Demikianlah informasi singkat tentang harta kekayaan Tutut Soeharto, putri presiden pertama Indonesia yang namanya terseret dalam polemik penagihan utang Jusuf Hamka dengan pemerintah. (NKK)
