IDXChannel - India mempererat hubungan dengan China di tengah ancaman tarif 50 persen dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (18/8/2025), Perdana Menteri India Narendra Modi dijadwalkan mengunjungi China akhir bulan ini, lawatan pertamanya ke Negeri Tirai Bambu tersebut dalam tujuh tahun ke belakang.
Dia akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela forum Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) yang akan diadakan di Tianjin mulai 31 Agustus.
Menurut sumber yang menolak disebut namanya, India dan China berencana membuka kembali penerbangan langsung antara kedua negara paling cepat bulan depan. Penerbangan langsung dihentikan pada 2020 karena bentrokan antara tentara kedua negara di Pegunungan Himalaya.
"Perang tarif Trump terhadap India membuat India menyadari pentingnya mempertahankan semacam kemandirian strategis," kata Presiden Center for China and Globalization Henry Wang.
China, yang juga menjadi target utama dalam perang dagang Trump, menyambut pendekatan India. Bulan ini, China melonggarkan pembatasan ekspor urea ke India yang merupakan importir pupuk terbesar di dunia.
Pemerintah Modi baru-baru ini mengizinkan visa turis bagi warga negara China setelah bertahun-tahun mengalami pembatasan. China adalah mitra dagang terbesar kedua India setelah AS, dan India membutuhkan pasokan dari China untuk mengembangkan basis manufakturnya.
Meskipun mungkin ada perbaikan, kedua kekuatan Asia ini kemungkinan besar tidak akan memulihkan kepercayaan penuh dalam waktu singkat. Mereka telah menganggap satu sama lain sebagai rival selama bertahun-tahun dan ketegangan meningkat beberapa bulan yang lalu ketika China memasok senjata dan informasi intelijen ke Pakistan dalam sengketa militer baru-baru ini dengan India. (Wahyu Dwi Anggoro)