Hal ini sudah tertuang dalam Surat Edaran No.HK.02.02/C/853/2023 tentang Kewaspadaan terhadap Penyakit Virus Marburg kalau Pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, SDM kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait untuk waspada terhadap virus Marburg.
"Jadi bulan lalu sudah ada edarannya. Iya, sudah (memperketat pintu masuk dari Afrika)," jelas dr Maxi
Melansir dari Sehat Negeriku Marburg menular lewat cairan tubuh langsung dari kelelawar/primate. Kelelawar host alami virus Marburg yaitu Rousettus aegyptiacus bukan merupakan spesies asli Indonesia dan belum ditemukan di Indonesia, namun Indonesia masuk jalur mobilisasi kelelawar ini.
Sejauh ini, belum ada vaksin yang tersedia di dunia, vaksin masih dalam pengembangan. Saat ini ada dua vaksin yang memasuki uji klinis fase 1 yakni vaksin strain Sabin dan vaksin Janssen. (NIA)