sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pusat Ekonomi Dunia, Indo-Pasifik Jangan Sampai Jadi Medan Perang

News editor Wahyu Dwi Anggoro
14/07/2023 14:18 WIB
Pertemuan tingkat menteri East Asia Summit (EAS) digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, Jumat (14/7/2023).
Pusat Ekonomi Dunia, Indo-Pasifik Jangan Sampai Jadi Medan Perang. (Foto: Kemlu)
Pusat Ekonomi Dunia, Indo-Pasifik Jangan Sampai Jadi Medan Perang. (Foto: Kemlu)

IDXChannel - Pertemuan tingkat menteri East Asia Summit (EAS) digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, Jumat (14/7/2023). Situasi di kawasan Indo-Pasifik menjadi bahasan utama.

EAS  terdiri dari 18 negara yaitu anggota ASEAN dan para mitra, termasuk Amerika Serikat (AS), China, Rusia, Jepang dan India. Forum ini merupakan wadah untuk membahas dinamika di kawasan dan dunia.

“Indo-Pasifik jangan sampai menjadi medan perang. Kawasan  ini harus tetap stabil,” kata Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam pembukaan pertemuan.

Menurut Retno, masyarakat menaruh harapan besar kepada EAS sebagai  satu-satunya forum yang melibatkan semua pemain kunci di kawasan Indo-Pasifik. Saat ini Indo-Pasifik berada di momen yang menentukan. 

Kawasan ini akan menjadi kontributor terbesar bagi pertumbuhan ekonomi global dalam 30 tahun ke depan. Perkembangan penting di bidang teknologi, kedokteran,  dan energi terbarukan terjadi setiap hari.

“Namun kita belum mampu mewujudkan lingkungan yang kondusif untuk  mengoptimalkan potensi di kawasan. Kecurigaan dan ketidakpastian masih terjadi. Sebagian bahkan menyebut Indo-Pasifik mengalami ‘perang dingin di tempat panas,’” kata Menlu.

"Selain sebagai net kontributor pertumbuhan ekonomi, Indo-Pasifik juga harus jadi net  kontributor untuk perdamaian dan menyebarkan paradigma kolaborasi ke kawasan lain," lanjutnya.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement