Rumah tahan gempa tersebut akan dibangun di lokasi yang baru dan di rumah yang memang sudah dibangun. Nantinya, kata Kang Emil, akan ada penguatan-penguatan secara khusus dan hal itulah yang menjadi alasan utama pihaknya mengirimkan ASN Pemprov Jabar ke Shizouka, Jepang.
"Rumah tahan gempa di lokasi baru dan di rumah yang sudah ada, yang mungkin sudah terbangun dilakukan penguatan-penguatan. Kami juga akan mengirim staf Pemprov Jabar ke Shizuoka untuk mempelajari mitigasi bencana gempa bumi karena mereka sudah pengalaman lebih dari 50 tahun," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Prefektur Shizuoka Jepang, Tsutomu Ideno mengakuinya bahwa wilayahnya sama seperti Indonesia yang sering mengalami gempa bumi. Selama 50 tahun terakhir, pihaknya telah melakukan berbagai kebijakan untuk penanganan gempa bumi.
"Di kami, selama 50 tahun lebih ini memang ada banyak kebijakan yang ditempuh untuk penanganan bencana gempa bumi. Saya berharap dengan adanya perpanjangan MoU antara Shizuoka dan Pemda Provinsi Jabar, ada juga kerja sama khususnya di bidang penanggulangan bencana, terutama gempa bumi," tuturnya.
Tsutomu juga menyambut baik ASN Pemprov Jabar yang datang langsung ke Shizouka untuk menimba ilmu mitigasi bencana gempa bumi. Bahkan, kata dia, staf ahli kebencanaan dari Shizuoka juga bisa datang ke Jabar untuk berbagi pengetahuan tentang hal tersebut.