“Satu, steril, terus SDM karena udah kecapean juga mungkin tidak bisa fokus, banyak faktor, beberapa gedung juga rusak di dalam jadi lebih baik dirujuk,” paparnya.
Menurut Diki, banyaknya korban yang berjatuhan membuat pihak RS kewalahan. Padahal, masih banyak pula korban yang belum tertangani oleh pihak rumah sakit.
“Masih banyak, masih akan terus karena beberapa pasien masih dalam observasi oleh tim dokter,” ujar Diki.
Diketahui, sebanyak 162 korban meninggal akibat gempa M 5,6 yang berpusat di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Mayoritas kebanyakan anak-anak.
"Kabar buruk, ada sekitar 162 korban meninggal dunia, mayoritas anak-anak. Karena kejadiam terjadi ketika anak anak sedang berada di madrasah sekolah umum yang melanjutkan pembelajaran di madrasah," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, kemarin (21/11).
(FAY)