Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengatakan kapal perusak berpeluru kendali USS Milius melakukan misi hak navigasi dan kebebasan dekat Kepulauan Spratly di Laut China Selatan pada Senin (10/4/2023).
Operasi tersebut diungkapkan saat militer China mengerahkan puluhan pesawat militer dan belasan kapal perang ke sekeliling Taiwan. Armada China tersebut melakukan simulasi merebut Taiwan.
Aktivitas militer China dipicu pertemuan antara Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California pekan lalu. China menganggap Taiwan sebagai wilayahnya yang memberontak.
Dilansir dari Reuters, militer AS mengatakan operasi kapal perusaknya di Laut China Selatan konsisten dengan hukum internasional.
"Pada akhir operasi, USS Milius keluar dari area klaim yang berlebihan dan melanjutkan operasi di Laut China Selatan," kata pernyataan Angkatan Laut AS.
"Operasi navigasi kebebasan ini menjunjung tinggi hak dan kebebasan atas penggunaan laut,” lanjut militer AS.
Bulan lalu, China dan AS berselisih tentang pergerakan USS Milius. China menuduh kapal perang AS memasuki perairan teritorialnya di Laut China Selatan dekat Kepulauan Paracel.
China mengklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan. Klaim China tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif berbagai negara, termasuk Filipina dan Vietnam. (WHY)
