"Jadi kita sudah pindah layanan ke halte permanen dan ini juga kita sudah bersurat untuk kita bantu untuk kita bongkar dan mungkin dalam minggu ini kita akan mulai bongkar yang halte BNN," katanya.
Welfizon menyebut tranformasi Transjakarta terkait pembenahan prasarana penunjang layanan belum selesai. Pasalnya dari 250-an halte baru 46 yang dilakukan revitalisasi.
"Fokus kita ya transformasi prasarana ini belum selesai. Jadi halte itu kan dari 250-an baru 46, baru 20 persen (direvitalisasi). Banyak halte-halte yang kita harus revitalisasi dan tentu prioritas kita dalam melakukan revitalisasi itu ada beberapa rule of thumb," tuturnya.
Lebih lanjut, Welfizon menyebut revitalisasi halte Transjakarta harus sejalan dengan kebutuhan layanan, melihat kondisi pelanggan, hingga umur bangunan yang berkaitan dengan aspek keamanan.
"Yang pertama adalah kebutuhan layanan. Kalau sudah sangat sempit dan pelanggannya banyak, itu jadi prioritas pertama. Yang kedua adalah umur bangunan, dari sisi safety-nya. Ya. Dan yang ketiga, kita juga mulai melihat ada enggak potensi pengembangan bisnis dari yang lain. Itu yang terkait dengan halte tapi prinsipnya justru mungkin fokus kita ke depan adalah perbaikan infrastruktur ya, infrastruktur sehingga tempat menunggunya itu menjadi lebih baik," kata dia.
(kunthi fahmar sandy)