Setelah serangan udara tersebut, Presiden Yaman Rashad al-Alimi membatalkan perjanjian pertahanan dengan UEA dan memerintahkan semua pasukan UEA untuk menarik diri dari negaranya dalam waktu 24 jam. Keputusan al-Alimi didukung oleh Arab Saudi.
Kementerian Luar Negeri UEA mengatakan kargo tersebut tidak berisi senjata, sementara kendaraan yang dipermasalahkan Arab Saudi merupakan milik pasukan UEA yang beroperasi di Yaman. (Wahyu Dwi Anggoro)