IDXChannel - PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) menilai tren penjualan mobil bekas di Tanah Air masih positif hingga paruh pertama tahun ini. Pendapatan perseroan tumbuh dua digit dengan kontribusi terbesar berasal dari Caroline.id.
Presiden Direktur Autopedia, Jany Candra mengatakan, kurang bergairahnya situasi ekonomi yang diikuti pelemahan daya beli masyarakat membuat kebutuhan masyarakat akan kendaraan dengan harga lebih terjangkau menjadi lebih tinggi dibandingkan kebutuhan akan mobil baru.
"Pada semester I-2025, penjualan tumbuh kurang lebih 30 persen year on year. Berkat ekspansi showroom kami di lokasi-lokasi strategis. Hingga Juni 2025, dua showroom baru dibuka di Cibubur dan Paskal (Pasar Kaliki) Bandung," ujarnya dalam Public Expose yang digelar virtual, Rabu (3/9/2025).
Dia menambahkan, melihat solidnya tren permintaan mobil bekas yang diikuti pertumbuhan pesat dan berkelanjutan dari Caroline.id, ASLC akan terus berekspansi dengan membuka cabang-cabang baru atau showroom di lokasi strategis, khususnya di Jabodetabek dan Jawa Barat. Tahun ini, Perseroan menargetkan untuk membuka beberapa showroom baru.
Permintaan kendaraan bekas yang terus meningkat tersebut menjadi salah satu pendorong pertumbuhan pendapatan ASLC. Hingga kuartal II-2025, perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan 17,1 persen menjadi Rp447,1 miliar dan membukukan laba bersih Rp21,1 miliar. Dari total pendapatan tersebut, Caroline.id menjadi kontributor terbesar dengan menyumbang Rp313,4 miliar atau 70 persen dari total pendapatan.
Selain faktor permintaan yang sedang meningkat, keberhasilan penjualan Caroline.id juga disokong percepatan digitalisasi dan integrasi layanan Online-to-Offline (O2O) yang memudahkan konsumen bertransaksi secara aman dan transparan.
Di bisnis lelang, JBA juga menunjukkan kinerja positif dengan mempertahankan posisi dominan dengan menguasai sekitar 40 persen dari pangsa pasar. Hingga kuartal II tahun ini, JBA mencatatkan pertumbuhan pendapatan 3,3 persen. Sementara MotoGadai, unit bisnis baru yang diluncurkan tahun lalu telah mencatatkan pendapatan Rp3,6 miliar.
(Rahmat Fiansyah)