IDXChannel - PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) membidik target penjualan sebesar Rp38 miliar pada 2025 seiring tingginya kebutuhan pipa Polyvinyl Chloride (PVC) untuk proyek-proyek properti dan infrastruktur.
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), angka kekurangan rumah (backlog) di Indonesia mencapai 9,90 juta unit. Kebutuhan hunian layak ini menuntut perhatian pemerintah hingga swasta agar bisa tercukupi.
Direktur Utama PIPA, Immanuel Kevin Mayola mengatakan, kondisi tersebut menjadi katalis penting bagi pertumbuhan berkelanjutan pada bisnis perseroan. Saat ini, Multi Makmur Lemindo merupakan salah satu pemain utama yang memasok pipa PVC di pasar karena produk-produknya yang andal dan efisien.
"Kami terus berinovasi untuk menghadirkan produk yang tidak hanya memenuhi standar industri, tetapi juga memberikan keunggulan dalam daya tahan dan efisiensi penggunaan," kata Kevin.
Menurut Kevin, reputasi kuat PIPA menjadikannya sebagai pilihan utama bagi pelanggan, baik untuk proyek-proyek besar maupun ritel. Sebagai gambaran, untuk semester I-2025, perseroan membukukan penjualan Rp11,4 miliar.
"Jika mengacu data keuangan PIPA di September tahun lalu yang membukukan penjualan Rp19,84 miliar, maka kami cukup optimistis dengan pertumbuhan 10 persen atau hampir naik Rp2 miliar untuk periode kuartal III tahun ini. Sedangkan untuk target sales (penjualan) akhir tahun 2025 diproyeksikan mencapai Rp38 miliar,” ujar Kevin.
Menurut Kevin, angka backlog yang tinggi juga mendorong pemerintah untuk menyediakan hunian subsidi yang terjangkau bagi masyarakat. Dengan tingginya permintaan perumahan akan berdampak pada industri pendukung seperti PVC.
"Kebutuhan PVC di Indonesia cukup tinggi, terutama untuk bahan baku pipa dan plafon yang sering digunakan dalam pembangunan. Peningkatan proyek infrastruktur dan properti menjadi pendorong utama permintaan ini,” ujar Kevin.
(Rahmat Fiansyah)