HMSP memproduksi rokok dengan merek Dji Sam Soe, Sampoerna A Mild, dan sebagainya. Perseroan adalah pelopor produk tembakau kategori kretek mesin kadar rendah (SKM LT) dengan memproduksi Sampoerna A pada 1989. 

Bisnis tembakau perusahaan ini dimulai pada 1913, dimulai dengan Liem Seeng Tee yang memproduksi kretek sendiri dan memberi merek Dji Sam Soe, sampai akhirnya dia berhasil membeli pabrik untuk produksi yang lebih besar. 

Liem mendirikan perusahaan bernama Sampoerna pada 1930 untuk menaungi bisnis tembakaunya. Perusahaan ini sempat beberapa kali nyaris bangkrut, tetapi akhirnya berhasil bertahan hingga satu abad lebih. 

Melansir laman resmi HM Sampoerna (24/10/2025), sampai dengan 2024 perseroan menguasai pasar rokok di Indonesia dengan pangsa sebesar 27,4 persen. Perusahaan ini tidak lagi dikelola oleh keluarga Sampoerna atau anak-cucu Liem. 

Sebab pada 2005 perusahaan ini diakuisisi oleh Philip Morris Indonesia, anak usaha produsen rokok merek Malrboro. Saat ini HMSP masih bermarkas di Surabaya, dan mengoperasikan sembilan fasilitas produksi yang tersebar di Jatim dan Jabar. 

Antara lain di Pasuruan, Malang, Blitar, Tegal, Probolinggo, Surabaya, hingga Karawang. Untuk menunjang penjualannya, HMSP memiliki 105 kantor penjualan dan kantor distribusi.  

Mengutip data Bursa Efek Indonesia, berikut ini adalah informasi kepemilikan dan pengendali saham PT HM Sampoerna Tbk. 

Sesuai laporan bulanan registrasi pemegang efek, per 30 September 2025 pengendali HMSP masihlah Philip Morris dengan kepemilikan sebanyak 107,52 miliar saham, atau setara dengan 92,44 persen dari total saham terdaftar. 

Jajaran direksi dan komisaris juga tercatat memiliki saham HMSP, tetapi dengan jumlah dan persentase di bawah 1 persen. Sedangkan masyarakat menguasai HMSP dengan kepemilikan sebanyak 8,72 miliar saham, atau setara 7,5 persen dari total saham.

Adapun penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham, atau pemilik perusahaan, adalah PT Philip Morris Indonesia selaku pengendali sekaligus pemegang saham mayoritas perusahaan. 

HMSP mencatatkan sahamnya di bursa 1990 dengan melepas 27 juta saham di harga penawaran Rp12.600 per saham. Dari IPO itu perseroan mengantongi dana sebanyak Rp340 miliar. 

Saat ini (24/10/2025) HMSP diperdagangkan di kisaran Rp780 per saham. Dalam satu bulan terakhir, harga sahamnya turun tipis 0,63 persen. Namun secara year to date, pertumbuhan harganya mencapai 23,62 persen. 

Itulah informasi singkat tentang siapa pemegang saham mayoritas HMSP. 

(Nadya Kurnia)