IDXChannel - Sebagai salah satu negara agaris terbesar di dunia, potensi industri pangan nasional dinilai belum tergarap maksimal.
Kondisi ini juga turut menjadi perhatian Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Menurut Ketua Umum MES, Erick Thohir, ekosistem ekonomi syariah nasional perlu menjadikan sektor pangan sebagai peluang yang perlu digarap sebagai lebih maksimal.
Upaya menyasar sektor pangan, menurut Erick, dapat dijadikan sebagai langkah antisipasi seiring dengan prediksi sejumlah pihak yang menyatakan bahwa pada 2045 mendatang, Indonesia tidak lagi menjadi negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar keempat di dunia.
"Ini tidak lama. Tinggal 22 tahun lagi. Ini momentum yang harus kita jaga. Ada empat ekonomi yang harus kita dorong secara merata, terutama industrialisasi pangan, yaitu di pertanian dan peternakan," ujar Ketua Umum MES, Erick Thohir, saat melantik Pengurus Wilayah MES Sumatera Utara, Kamis (18/5/2023).
Menurut Erick, ekosistem syariah nasional memang perlu segera bersiap untuk tidak lagi semata-mata menggantungkan potensi pertumbuhan dari besarnya jumlah penduduk muslim.
Ketimbang bergantung pada jumlah penduduk muslim, Erick menilai MES justru tampil sebagai penggerak ekonomi di masyarakat, dengan turut memaksimalkan potensi pertumbuhan dari berbagai sektor yang dirasa belum maksimal.
"Justru MES ini harus menjadi penggerak saat momentum (Indonesia tidak lagi menjadi negara berpenduduk muslim terbesar) itu nantinya tiba. MES harus terus didorong dan dimaksimalkan lewat pertumbuhan ekonomi yang lebih nyata," tutur Erick.
Selain sektor pangan, industri nasional yang juga berpotensi untuk digarap oleh ekosistem ekonomi syariah menurut Erick adalah sektor industri kreatif.
Padahal, Erick meyakini sektor industri tersebut memiliki potensi terpendam yang luar biasa, yang sayangnya belum banyak dimaksimalkan.
"Saya pulang dari Kamboja. Beras mereka terbaik di dunia dan bisa ekspor ke Vietnam dan Thailand. Mereka belum punya mesin. Sama dengan kondisi di sini. Semoga ke depan industri pangan kita bisa lebih dimaksimalkan," tegas Erick. (TSA)