Ketimbang bergantung pada jumlah penduduk muslim, Erick menilai MES justru tampil sebagai penggerak ekonomi di masyarakat, dengan turut memaksimalkan potensi pertumbuhan dari berbagai sektor yang dirasa belum maksimal.
"Justru MES ini harus menjadi penggerak saat momentum (Indonesia tidak lagi menjadi negara berpenduduk muslim terbesar) itu nantinya tiba. MES harus terus didorong dan dimaksimalkan lewat pertumbuhan ekonomi yang lebih nyata," tutur Erick.
Selain sektor pangan, industri nasional yang juga berpotensi untuk digarap oleh ekosistem ekonomi syariah menurut Erick adalah sektor industri kreatif.
Padahal, Erick meyakini sektor industri tersebut memiliki potensi terpendam yang luar biasa, yang sayangnya belum banyak dimaksimalkan.
"Saya pulang dari Kamboja. Beras mereka terbaik di dunia dan bisa ekspor ke Vietnam dan Thailand. Mereka belum punya mesin. Sama dengan kondisi di sini. Semoga ke depan industri pangan kita bisa lebih dimaksimalkan," tegas Erick. (TSA)