sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Potensi Zakat Jateng Capai Rp3,1 Triliun per Tahun, Penyumbang Terbesar ASN

Syariah editor Eka Setiawan/Kontri
17/04/2024 08:48 WIB
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyebut potensi zakat di Provinsi Jateng bisa mencapai Rp3,1 triliun per tahun.
Potensi Zakat Jateng Capai Rp3,1 Triliun per Tahun, Penyumbang Terbesar ASN (Foto: MNC Media)
Potensi Zakat Jateng Capai Rp3,1 Triliun per Tahun, Penyumbang Terbesar ASN (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyebut potensi zakat di Provinsi Jateng bisa mencapai Rp3,1 triliun per tahun.

Ketua Baznas Provinsi Jateng, Ahmad Darodji mengatakan, potensi itu berasal dari aparatur sipil negara (ASN) baik di lingkungan Pemerintah Provinsi Jateng maupun pemerintah daerah di 35 kabupaten/kota di Jateng.  

"Kita optimis kalau Pj Gubernur terus mendorong. Kami juga akan lakukan ekstensifikasi. Instansi yang belum ada Unit pengumpul zakat (UPZ) akan disurati agar membentuk UPZ,” kata Ahmad Darodji pada keterangan pers Pemprov Jateng yang diterima MPI, Selasa (16/4/2024) petang.  

Menurutnya, daerah yang mampu mengumpulkan zakat dengan jumlah besar, pembangunan daerahnya bagus. “Baznas bisa jadi tumpuan buat pemerintah daerah,” sambungnya.  

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan, perolehan zakat, infak, sodaqoh di masing-masing kabupaten/kota agar ditingkatkan secara optimal.

Sebab, dana yang terkumpul di Baznas Jateng selama ini sangat berperan penting dalam upaya penanganan kemiskinan, stunting, hingga peningkatan keterampilan tenaga kerja.

"Kalau Baznas Provinsi sudah baik, maka perlu terus ada peningkatan, nanti kabupaten/kota yang masih belum menunjukkan kesadaran dalam rangka peningkatan, akan kami kasih tahu, tegur, dan dorong,” imbuh Nana.

Menurut Nana, kinerja Baznas Jateng selama ini sudah baik dari segi kualitas dan kuantitas. Perolehan zakat terus meningkat dari tahun ke tahun. Dana yang terkumpul juga dimanfaatkan untuk mengintervensi delapan program pengentasan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem. Seperti; bantuan RTLH, jaringan listrik, sumber air, jamban, stunting, anak tidak sekolah, disabilitas, dan angka tidak bekerja.

Di samping kegiatan tersebut, Baznas Jateng juga berperan dalam penanganan bencana, bantuan modal usaha produktif, pelatihan kerja, dan sebagainya.

Sementara itu, Ketua Baznas RI, Noor Achmad mengatakan perolehan zakat tingkat provinsi Jawa Tengah saat ini memang masih di bawah DKI Jakarta. Namun Jawa Tengah memiliki potensi yang lebih besar karena memiliki 35 kabupaten/kota.

Menurut dia, apabila perolehan zakat tingkat provinsi dan kabupaten/kota tersebut dapat optimal maka Jawa Tengah akan menjadi daerah dengan perolehan terbesar di Indonesia.

"Kita harus memfasilitasi para muzakki untuk membersihkan diri dan membuat ketenangan dengan membayar zakat. Kalau perolehan zakat di daerahnya besar akan sangat mudah untuk menjalankan program di daerah itu. Penggunaan zakat diperbolehkan kalau itu untuk orang miskin dan penanganan stunting," tandasnya.

(DES)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement