“Jadi lembaga-lembaga itu adalah merupakan semacam busnya, sedangkan para pelaku usaha itu adalah penumpangnya, busnya banyak penumpangnya tidak ada, ini tidak efektif karena itu juga kita kembangkan. Itu merupakan ekosistem yang terus kita kembangkan,” papar Wapres.
Wapres pun mendorong gerakan partisipatif dari para donatur baik perorangan maupun lembaga agar BWM ini tumbuh. “Saya juga menunggu gerakan partisipatif serupa dari berbagai donatur dan wilayah Indonesia lainnya, karena BWM ini sumber dananya seperti tadi dikatakan dari para donatur baik perorangan maupun lembaga atau juga instansi seperti DKI. Ini memang kita dorong terus, supaya terus tumbuh.”
Diketahui, dari riset gabungan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dengan berbagai lembaga menyebutkan potensi zakat 2020 mencapai Rp327,6 triliun. Namun realisasinya baru mencapai Rp 71,4 triliun atau sekitar 21,7%. Bahkan, berdasarkan Indikator Pemetaan Potensi Zakat (IPPZ), per tahun 2019 tercatat potensi zakat Indonesia senilai Rp233,8 triliun. Bahkan data Outlook Zakat Indonesia 2021 menyebutkan potensi zakat Indonesia pada tahun 2020 mencapai Rp327,6 triliun. (TYO)