Kiswondari Pawiro
IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyampaikan, menyembelih hewan kurban selain merupakan wujud pelaksanaan tuntunan agama, juga mengandung dampak sosial yang positif karena dagingnya dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Selain itu, kurban dapat menjadi bukti kepekaan sosial bagi kita untuk berbagi dan peduli kepada sesama apalagi pasca pandemi seperti sekarang ini," kata Ma’ruf dalam video ucapan Hari Raya Idul Adha 1443 H, Sabtu (9/7/2022).
Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini, menyembelih hewan kurban hukumnya sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan), bahkan ada ulama yang mewajibkan karena besarnya manfaat yang dihasilkan.
"Umat Islam sangat dianjurkan setidak-tidaknya sebagai sunnah muakkadah untuk menyembelih kurban. Bahkan di antara ulama ada yang mewajibkan untuk menyembelih kurban," terangnya.
Selain itu, Ma’ruf mengimbau bahwa di tengah mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak saat ini, para penyedia hewan kurban agar menyiapkan hewan yang terbebas dari PMK.
"Sebab berkurban dengan hewan yang terkena PMK hukumnya tidak sah. Di samping itu, daging dari hewan kurban tersebut nantinya akan didistribusikan dan dinikmati oleh masyarakat luas," imbaunya.
Terakhir, Wapres mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha kepada segenap umat Islam di Tanah Air yang merayakan, ia pun berharap perayaan Idul Adha kali ini semakin mempererat persaudaraan sesama manusia.
"Selamat Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah, semoga perayaan Iduladha ini dapat semakin meningkatkan keimanan, ketaatan, dan kepatuhan kita kepada Allah SWT," ucap Wapres.
"Dan di tengah pandemi Covid-19 ini semoga semangat berkurban akan semakin mempererat persaudaraan antara sesama manusia," ucapnya mendoakan.
Sebagai informasi, Wapres beserta istrinya, Wury Ma'ruf Amin merayakan Hari Raya Idul Adha 1443 H ini di tanah suci Makkah sembari melaksanakan ibadah haji. Wapres dan istri berkesempatan menunaikan ibadah haji tahun ini setelah mendapatkan undangan khusus dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. (TYO)
