IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ekonomi digital Indonesia bisa tembus hingga USD600 miliar pada 2030. Hal itu diyakini akan terjadi setelah diberlakukannya ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) mulai 2025.
“Dan dengan program ini diharapkan ekonomi ASEAN yang business as usual USD1 triliun akan naik jadi USD2 triliun. Jadi ekonomi digital Indonesia yang 2030 diperkirakan USD360 miliar akan naik menjadi USD600 miliar,” kata Airlangga dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia di Jakarta Convention Center, Kamis (1/8/2024).
Menurut Airlangga, untuk mencapai potensi tersebut ada beberapa syarat yang perlu disiapkan. Pertama, cross border e-commerce dan digital trade.
Kemudian digital ID, mobilitas talenta digital, e-payment, dan yang kelima adalah e-invoicing dan siber yang aman.
“E-payment, Bank Indonesia sudah jauh lebih depan dari semua region di dunia,” ujarnya.
Airlangga juga menyebutkan, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia memiliki enam pilar utama untuk ekonomi digital yakni infrastruktur, sumber daya manusia, iklim bisnis dan keamanan cyber, penelitian inovasi dan pengembangan bisnis, pendanaan investasi serta kebijakan regulasi.
“Berdasarkan digital competitivenes index oleh East Venture kita memetakan per daerah. Jadi jawa masih dominasi tingkat daya saing digital karena infrastruktur,” kata dia.
Kemudian, Airlangga juga bilang Sulawesi Tenggara masuk peringkat delapan besar. Sebab, faktor lokasi yang berada di wilayah proyek infrastruktur digital dan palapa ring di paket tengah.
"Ini bukti pemerataan infrastruktur harus terus kita dorong," ujar Airlangga.
(Dhera Arizona)