sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ancaman Siber Sektor Keuangan Terus Meningkat, Waspada Malware dan Phising

Technology editor Tangguh Yudha/MPI
08/05/2024 11:32 WIB
Kaspersky mengungkap ancaman siber yang menargetkan sektor finansial atau keuangan terus meningkat, terutama terkait malware mobile banking dan phising.
Ancaman Siber Sektor Keuangan Terus Meningkat, Waspada Malware dan Phising. (Foto: MNC Media)
Ancaman Siber Sektor Keuangan Terus Meningkat, Waspada Malware dan Phising. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky,  mengungkap ancaman siber yang menargetkan sektor finansial atau keuangan terus meningkat, terutama terkait malware mobile banking dan phising.

Dalam setahun telah terjadi peningkatan substansial dalam jumlah pengguna yang menghadapi Trojan mobile banking, dengan serangan terhadap pengguna Android melonjak sebesar 32% dibanding tahun 2022.

Selain itu, Kaspersky menyatakan phishing finansial masih menjadi ancaman yang signifikan, menyumbang 27,32% dari seluruh serangan phishing terhadap pengguna korporat dan 30,68% terhadap pengguna individu.

Merek toko elektronik ternama diidentifikasi sebagai daya tarik utama, dengan 41,65% upaya phishing terdeteksi. Selain itu, phishing PayPal mewakili 54,78% halaman phishing yang menargetkan pengguna sistem pembayaran elektronik.

Laporan Kaspersky juga menyoroti pertumbuhan phishing terkait aset kripto sebesar 16 persen tahun-ke-tahun, dengan 5,84 juta deteksi pada tahun 2023 dibandingkan dengan 5,04 juta pada tahun 2022.

Phishing e-shop diidentifikasi sebagai yang paling umum, mencatat 41,65% dari seluruh halaman phishing finansial. Amazon muncul sebagai toko online yang paling banyak ditiru, menyumbang 34% upaya phishing, diikuti oleh Apple sebesar 18,66% dan Netflix sebesar 14,71%.

PayPal menjadi sistem pembayaran yang paling ditargetkan, dengan 54,73% serangan. Selain itu, phishing dan penipuan terkait aset kripto terus berkembang, dengan Kaspersky mencegah sebanyak 5.838.499 upaya untuk mengikuti tautan phishing bertema aset kripto atau meningkat 16%.

Igor Golovin, pakar keamanan di Kaspersky menyatakan, Trojan perbankan yang paling umum adalah Bian.h, yang mencakup 22% dari seluruh serangan Android. Dengan Afghanistan, Turkmenistan, dan Tajikistan dan Turki menjadi yang paling sering mendapat serangan.

Igor menambahkan, Ramnit dan Zbot diidentifikasi sebagai kelompok malware yang paling dominan, dan menargetkan lebih dari 50% pengguna yang terkena dampak.

“Uang selalu menjadi magnet bagi penjahat siber, dan sebagian besar serangan malware bermotif finansial. Lonjakan malware seluler yang terjadi tahun lalu menyoroti tren kejahatan dunia maya yang mengkhawatirkan," kata Igor.

"Hal ini menggarisbawahi pentingnya bagi individu dan bisnis untuk meningkatkan kewaspadaan, memperbarui langkah-langkah perlindungan, dan memperkuat keamanan perangkat mereka,” sambungnya.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement