Selama bertahun-tahun, pejabat Washington telah memperdebatkan negara mana yang seharusnya dapat mengimpor chip AI Amerika dan dalam kondisi apa. Di satu sisi, dunia menginginkan perangkat keras Nvidia, dan para pembuat kebijakan AS ingin dunia membangun sistem AI menggunakan teknologi Amerika - sebelum China dapat menawarkan alternatif yang menarik.
Di sisi lain, begitu semikonduktor tersebut meninggalkan pantai Amerika dan sekutunya, pejabat AS khawatir chip tersebut entah bagaimana dapat sampai ke China.
Asia Tenggara merupakan fokus utama. Perusahaan-perusahaan termasuk Oracle berinvestasi secara agresif di pusat data di Malaysia. Data perdagangan menunjukkan pengiriman chip AI AS ke Malaysia telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir.
Di bawah tekanan dari Washington, pejabat Malaysia telah berjanji untuk meneliti dengan cermat impor tersebut, tetapi rancangan aturan Departemen Perdagangan menunjukkan AS masih memiliki kekhawatiran.
(Wahyu Dwi Anggoro)