M Fadli Ramadan
IDXChannel - Mobil listrik menawarkan sejumlah keuntungan, salah satunya biaya perawatan yang lebih rendah ketimbang mobil bensin. Namun, sebuah studi mengatakan ongkos perbaikan kecelakaan pada mobil listrik jauh lebih tinggi.
Melansir Carscoops, Selasa (19/82025), Asosiasi Asuransi Jerman (GDV) mengklaim asuransi komprehensif untuk kendaraan listrik 20-25 persen lebih tinggi ketimbang mobil bensin. Kendati begitu, angkanya mulai turun menjadi 15-20 persen seiring banyaknya pengguna.
Wakil Direktur Jenderal GDV Anja Käfer-Rohrbach mengatakan banyaknya mobil listrik yang beredar di jalan raya membuat ongkos perbaikan menurun karena suku cadang juga semakin mudah didapatkan.
"Rangkaian model yang lebih luas menjangkau basis pelanggan yang lebih besar, dan bengkel, perusahaan derek, pemadam kebakaran, dan penilai kini memiliki lebih banyak pengalaman menangani mobil listrik yang rusak," ujar Anja.
Dia menilai perkembangan ini membantu menekan biaya perbaikan karena kendaraan listrik (EV) menjadi "new normal". Perlu dicatat juga bahwa periode studi terbaru adalah 2021-2023, sehingga kendaraan listrik jauh lebih umum saat ini.
Selain itu, GDV menyatakan terdapat sekitar 1,65 juta kendaraan listrik yang terdaftar di Jerman pada awal tahun. Angka ini meningkat lima kali lipat dari 2021, dan saat ini EV menyumbang 3,3 persen dari seluruh kendaraan yang terdaftar di negara tersebut.
Seperti diketahui, memperbaiki mobil listrik juga tidak bisa sembarangan karena berkaitan dengan tegangan tinggi. Sehingga dibutuhkan alat-alat khusus untuk menunjang keselamatan para mekanik yang bekerja.
(NIA DEVIYANA)
