sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bos Honda Sebut Pembeli Mobil Pertama Pilih LCGC Dibandingkan Kendaraan Listrik Murah

Technology editor M Fadli Ramadan
02/08/2025 04:30 WIB
Honda tetap optimistis bisa menguasai pasar lewat penjualan mobil LCGC seperti Brio di tengah gempuran kendaraan listrik murah.
Bos Honda Sebut Pembeli Mobil Pertama Pilih LCGC Dibandingkan Kendaraan Listrik Murah. (Foto: Fadli/Inews Media Group)
Bos Honda Sebut Pembeli Mobil Pertama Pilih LCGC Dibandingkan Kendaraan Listrik Murah. (Foto: Fadli/Inews Media Group)

IDXChannel – Persaingan di pasar otomotif Indonesia semakin ketat, terutama dengan berkembangnya kendaraan listrik dan masuknya sejumlah brand asal China. Meski begitu, Honda tetap optimistis bisa menguasai pasar lewat penjualan mobil Low Cost Green Car (LCGC).

Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan mobil listrik murah belum bisa mendorong minat pembeli pertama. Sebab, mereka yang beralih dari motor ke mobil sebagian besar masih ragu untuk menggunakan kendaraan listrik.

"Ya, itu menarik ya (mobil listrik murah). Tapi itu menarik bagi orang yang memang mencari mobil listrik murah. Tapi belum tentu untuk segmen orang yang first time buyer," kata Billy di arena GIIAS 2025, ICE BSD City, Tangerang, belum lama ini.

Menurut Billy, konsumen seperti Honda Brio Satya memiliki banyak pertimbangan saat membeli mobil baru. Mereka cenderung mencari ketenangan dalam memboyong mobil, dari mulai membeli, merawat, hingga nilai mobil tersebut saat menjual kembali.

"First time buyer itu biasanya ingin mencari peace of mind ya. Jadi ketenangan. Konsumen biasanya beli, dia pakai, dia rawat, sampai dijual kembali itu mudah semuanya. Jadi kami rasa memang itu menarik. Tapi memang menarik untuk orang yang memang mencari mobil listrik yang murah," ujarnya.

Soal keuntungan yang didapatkan dari mobil listrik seperti bebas ganjil genap dan pajak murah, tak akan berpengaruh pada penjualan LCGC. Sebab, itu tidak akan berlaku saat berada di luar kota besar dan infrastruktur yang memadai.

"Itu mungkin terpengaruh untuk yang di Jakarta karena ada genap ganjil. Tapi di daerah tetap optimistis, enggak bakal mengganggu pasar LCGC. Ya itu kalau di Jakarta mungkin karena ada aturan lain seperti ganjil-genap. Tapi kalau di luar daerah, sekali lagi, first time buyer itu seperti konsumen Brio itu lebih ingin banyak pertimbangannya," ucapnya.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement