Saat pertemuan terkait pendapatan kuartal I Tesla, Musk ditanya tentang peluncuran FSD di China. Dia pun menjawab ada sejumlah tantangan untuk menerapkan teknologi itu di China.
Itu karena Beijing melarang Tesla mentransfer video pelatihan dari luar China. Di sisi lain, Pemerintah AS tidak mengizinkan Tesal melakukan pelatihan di China.
“Jadi, kami agak terikat di sana. Ini seperti dilema,” tutur Musk seperti dilansir dari Yahoo Finance, Rabu (12/2/2025).
Di luar China, rencana FSD dan robotaxi Tesla telah mengikuti jadwal terbaru. Musk mengatakan bahwa layanan robotaxi-nya, yang didukung oleh FSD berbayar dan tanpa pengawasan, akan hadir di Austin, Texas, pada Juni mendatang. Layanan ini akan menggunakan kendaraan Tesla.
Musk juga mengatakan bahwa robotaxi yang dibuat khusus oleh Tesla, Cybercab, sedang dalam proses untuk dirilis pada 2026.
Namun dengan adanya ancaman BYD terhadap kecakapan otonom dan AI Tesla menjadi ancaman bagi perusahaan Musk. Apalagi perusahaan China itu hampir mengalahkan Tesla dalam penjualan EV murni.
Fakta bahwa perusahaan tersebut dapat menawarkan perangkat lunak otonom dalam EV-nya, yang lebih murah daripada Tesla, dapat mendorong BYD menjadi yang teratas di pasar China, yang merupakan pasar otomotif yang sangat penting.
(Febrina Ratna Iskana)