Pendiri CATL, Robin Zeng mengatakan mempunyai visi lebih besar. Dia ingin CATL bukan hanya sebagai produsen baterai terbesar di dunia tapi juga sebagai penyedia solusi energi hijau.
Dia berharap inovasi ini bisa memangkas biaya produksi kendaraan listrik dan mempercepat transisi global ke energi berkelanjutan.
Namun, kini CATL menghadapi tantangan di pasar global. Perusahaan melaporkan pertumbuhan laba bersih sebesar 15% untuk tahun 2024.
Meski tumbuh, angka ini paling lambat dalam enam tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh perang harga yang terus berlangsung di pasar kendaraan listrik China.
Meningkatnya persaingan di industri EV memberikan tekanan besar, tidak hanya produsen mobil tapi juga pemasok komponen seperti baterai.