sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

CEO Intel Buka Suara usai Trump Minta Pengunduran Dirinya

Technology editor Kunthi Fahmar Sandy
09/08/2025 07:02 WIB
CEO Intel Tan Lip-Bu mengatakan bahwa perusahaan sedang berkomunikasi dengan pemerintah Amerika Serikat setelah Presiden Donald Trump menuntut pengunduran diri.
CEO Intel Buka Suara usai Trump Minta Pengunduran Dirinya (FOTO:Dok Laman Channel News Asia)
CEO Intel Buka Suara usai Trump Minta Pengunduran Dirinya (FOTO:Dok Laman Channel News Asia)

IDXChannel - CEO Intel Tan Lip-Bu mengatakan bahwa perusahaan sedang berkomunikasi dengan pemerintah Amerika Serikat setelah Presiden Donald Trump menuntut pengunduran dirinya atas kekhawatiran tentang hubungannya dengan perusahaan-perusahaan China melalui beberapa investasi.

"Kami sedang berkomunikasi dengan pemerintah untuk menangani masalah-masalah yang telah diangkat dan memastikan mereka memiliki fakta-faktanya," kata Tan dalam sebuah catatan yang dikirimkan kepada seluruh karyawan Intel Corporation pada hari Kamis (7/8/2025).

Dilansir dari laman Channel News Asia Sabtu (9/8/2025), Ia mengatakan telah banyak informasi yang salah beredar tentang peran-perannya di masa lalu di Walden International dan Cadence Design Systems.

"Saya ingin menegaskan: Selama lebih dari 40 tahun di industri ini, saya telah membangun hubungan di seluruh dunia dan di seluruh ekosistem kami yang beragam dan saya selalu beroperasi dengan standar hukum dan etika tertinggi," ujar Tan.

"Reputasi saya dibangun atas dasar kepercayaan atas apa yang saya katakan akan saya lakukan, dan melakukannya dengan cara yang benar. Ini sama seperti saya memimpin Intel," katanya.

Walden International merupakan sebuah perusahaan modal ventura, didirikan oleh Tan pada tahun 1987. Melalui perusahaan tersebut, ia menjadi investor awal di Semiconductor Manufacturing International Corp, pabrik pengecoran chip terbesar di China.

Dari tahun 2009 hingga 2021, Tan menjabat sebagai CEO Cadence Design Systems, sebuah perusahaan perangkat lunak desain chip.

Trump pada hari Kamis menuntut agar Tan mengundurkan diri segera setelah Senator Republik Tom Cotton mengemukakan kekhawatiran keamanan nasional atas hubungannya dengan perusahaan-perusahaan di China.

Cotton menuduh Tan mengendalikan puluhan perusahaan China dan memiliki saham di ratusan perusahaan manufaktur canggih dan chip China.

Senator AS tersebut juga mencatat bahwa Cadence Design Systems baru-baru ini mengaku bersalah karena menjual produknya secara ilegal ke sebuah universitas militer China. "Saat memimpin perusahaan, Tan mentransfer teknologinya ke perusahaan semikonduktor China yang berafiliasi tanpa memperoleh lisensi," kata Cotton.

Tan menuturkan, kesuksesan Intel sangat penting bagi kepemimpinan teknologi dan manufaktur AS, keamanan nasional, dan kekuatan ekonomi.

"Saya sepenuhnya sependapat dengan komitmen presiden untuk memajukan keamanan nasional dan ekonomi AS. Saya menghargai kepemimpinannya dalam memajukan prioritas-prioritas ini, dan saya bangga memimpin perusahaan yang sangat penting bagi tujuan-tujuan ini," kata dia.

Tan juga mengatakan bahwa dewan Intel sepenuhnya mendukung pekerjaan yang dilakukan timnya untuk mentransformasi perusahaan.

Intel adalah salah satu perusahaan paling ikonis di Silicon Valley, tetapi peruntungannya telah dibayangi oleh raksasa Asia TSMC dan Samsung, yang mendominasi bisnis semikonduktor yang dibuat sesuai pesanan.

Tan mengambil alih kepemimpinan Intel yang sedang kesulitan pada bulan Maret. Sebelumnya, ia mengatakan bahwa tidak akan mudah untuk mengatasi tantangan yang dihadapi perusahaan.

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement