"Kami telah melihat bagaimana AI mendorong perubahan besar di sektor pertanian, yang merupakan inti dari banyak perekonomian di kawasan ASEAN. Melalui hibah ini, kami menghadirkan potensi tersebut kepada para petani kecil di Thailand dan Vietnam," ujarnya.
"Dengan memadukan teknologi AI dan keahlian lokal, kami tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memperkuat sistem pangan serta mendukung praktik pertanian berkelanjutan; membuka peluang, satu petani, satu keluarga, dan satu lahan pada satu waktu," kata dia.
Dia menambahkan, pertanian merupakan sektor vital di Asia Pasifik, menyerap sekitar 30 persen dari total populasi. Namun, sektor ini menghadapi tekanan besar, terutama akibat perubahan iklim yang diperkirakan dapat menurunkan produktivitas tanaman hingga 50 persen di beberapa wilayah pada tahun 2050.
"Di Asia Tenggara saja, lebih dari 70 juta petani kecil menghadapi tantangan ini," katanya.