sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Dongkrak Produktivitas Petani Kecil di ASEAN, Google.org Danai Proyek AI Rp56,39 Miliar

Technology editor Dhera Arizona Pratiwi
14/08/2025 19:45 WIB
Google.org menggelontorkan dana hibah senilai USD3,5 juta atau setara Rp56,39 miliar (mengacu kurs Rp16.113 per USD) untuk pengembangan teknologi AI.
Dongkrak Produktivitas Petani Kecil di ASEAN, Google.org Danai Proyek AI Rp56,39 Miliar. (Foto Istimewa)
Dongkrak Produktivitas Petani Kecil di ASEAN, Google.org Danai Proyek AI Rp56,39 Miliar. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Google.org menggelontorkan dana hibah senilai USD3,5 juta atau setara Rp56,39 miliar (mengacu kurs Rp16.113 per USD) untuk pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) bagi petani kecil di Indonesia, Thailand, dan Vietnam.

Vice President Google Southeast Asia and South Asia Frontier Sapna Chadha mengatakan, dana hibah tersebut digelontorkan kepada Edufarmers International Foundation (Edufarmers) untuk 200 ribu petani kecil di tiga negara tersebut. Bersama mitra lokal, Edufarmers akan mengembangkan chatbot agronomi berbasis AI yang gratis dan disesuaikan dengan konteks lokal.

"Teknologi ini membantu petani mendiagnosis penyakit tanaman melalui analisis gambar dan memberikan rekomendasi agronomi yang tepat untuk mendorong praktik pertanian yang lebih berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (14/8/2025).

Selain itu, sebanyak 30 ribu petani dan penyuluh pertanian akan dilatih dalam Praktik Pertanian yang Baik (Good Agricultural Practices/GAP) guna meningkatkan produktivitas, ketahanan pangan, dan pendapatan mereka.

"Kami telah melihat bagaimana AI mendorong perubahan besar di sektor pertanian, yang merupakan inti dari banyak perekonomian di kawasan ASEAN. Melalui hibah ini, kami menghadirkan potensi tersebut kepada para petani kecil di Thailand dan Vietnam," ujarnya.

"Dengan memadukan teknologi AI dan keahlian lokal, kami tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memperkuat sistem pangan serta mendukung praktik pertanian berkelanjutan; membuka peluang, satu petani, satu keluarga, dan satu lahan pada satu waktu," kata dia.

Dia menambahkan, pertanian merupakan sektor vital di Asia Pasifik, menyerap sekitar 30 persen dari total populasi. Namun, sektor ini menghadapi tekanan besar, terutama akibat perubahan iklim yang diperkirakan dapat menurunkan produktivitas tanaman hingga 50 persen di beberapa wilayah pada tahun 2050.

"Di Asia Tenggara saja, lebih dari 70 juta petani kecil menghadapi tantangan ini," katanya.

Sementara itu, COO Edufarmers Amri Ilmma menyampaikan, sebagai penerima pertama dari inisiatif AI for Society adalah kehormatan dan tanggung jawab besar bagi Edufarmers. AI dalam pertanian adalah hal yang personal, karena petani adalah inti dari ketahanan pangan, namun sering menghadapi tantangan sendirian.

"Dengan AI agronomis, kami menjembatani kesenjangan ini agar pengetahuan dapat diakses dan dimanfaatkan secara nyata. Kami menantikan untuk mengadaptasi pengalaman kami di Indonesia demi mendukung petani di Thailand dan Vietnam," ujarnya.

Edufarmers adalah penerima pertama dari APAC AI for Society Intiative senilai USD10 juta yang dikelola oleh Google.org di kawasan Asia-Pasifik.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement