"Karena terus terang market-nya agak sedikit berat. Dolar AS juga sudah menguat tinggi, saya mengkhawatirkan satu step adalah lagi jangan sampai harga mobil ikut naik. Daya beli masyarakat dan minat beli belum ada," ujarnya.
Menurutnya, dolar Amerika Serikat yang semakin menguat membuat nilai rupiah ikut melemah. Alhasil, hal tersebut sangat berpengaruh pada kondisi ekonomi masyarakat.
Meski begitu, Nangoi melihat industri otomotif Indonesia bisa mengalami peningkatan dengan hadirnya sejumlah brand baru. Ini juga menunjukkan pasar otomotif di Tanah Air masih menjanjikan.
"Yang menguntungkan masih banyak model-model baru yang datang dengan harga terjangkau. Mudah-mudahan market ini bisa ditutup dengan kondisi tersebut," katanya.
(Dhera Arizona)