Untuk membantu para pembuat software menghadirkan lebih banyak kemampuan baru pada PC, Nvidia menawarkan alat dan model AI yang sudah terlatih. Mereka akan menangani tugas-tugas yang kompleks, seperti memutuskan apakah akan mengurai data di mesin itu sendiri atau mengirimkannya ke pusat data melalui internet.
Secara terpisah, Nvidia merilis desain baru untuk komputer server yang dibangun di atas chipnya. Program MGX digunakan oleh perusahaan seperti Hewlett Packard Enterprise Co dan Dell Technologies Inc. MGX memungkinkan perusahaan pengguna mencapai pasar lebih cepat. Bahkan saingannya, Advanced Micro Devices Inc (AMD) dan Intel Corp mengambil keuntungan dari desain tersebut dengan server yang menggunakan prosesor mereka bersama dengan cip Nvidia.
CEO AMD, Lisa Su, naik ke atas panggung Computex sehari setelah pidato Huang. Su menjelaskan kemajuan perusahaannya dalam cip AI. AMD mempercepat pengenalan prosesor AI-nya karena berupaya menutup kesenjangan dengan Nvidia di bidang yang berkembang pesat ini.
Produk Nvidia yang telah diumumkan sebelumnya, seperti Spectrum X untuk jaringan dan Nvidia Inference Microservices - atau NIM, yang disebut Huang sebagai “AI dalam sebuah kotak” - kini tersedia secara umum dan diadopsi secara luas, ujar Huang.
Perusahaan juga akan menawarkan akses gratis ke produk NIM. Layanan mikro adalah seperangkat software dan model perantara yang membantu perusahaan meluncurkan layanan AI dengan lebih cepat, tanpa harus mengkhawatirkan teknologi yang mendasarinya. Perusahaan yang menggunakan layanan ini harus membayar biaya penggunaan kepada Nvidia.