Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Twitter disebut pernah menerima ancaman dari India, Nigeria, dan Turki. Platfrom media sosial tersebut didesak membatasi penggunaan oleh jurnalis dan pengunjuk rasa.
Dilansir dari Reuters pada Selasa (13/6/2023), hal tersebut diungkap pendiri Twitter Jack Dorsey.
Dorsey berhenti dari posisinya sebagai CEO Twitter pada 2021. Platform media sosial tersebut dibeli oleh miliarder Elon Musk setahun setelahnya.
"India misalnya, India adalah negara yang mengajukan banyak permintaan kepada kami seputar protes petani, seputar jurnalis tertentu yang kritis terhadap pemerintah," kata Dorsey dalam wawancara dengan akun YouTube Breaking Points.
Petani India menggelar protes besar-besaran sepanjang 2021 terkait reformasi pertanian. Demonstrasi itu termasuk yang terbesar yang dihadapi oleh pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi dan Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP).
"Mereka mengancam akan menutup Twitter di India, yang merupakan pasar yang sangat besar bagi kami.
Menurut Dorsey, Pemerintah India juga mengancam menggerebek rumah karyawan Twitter menutup kantor Twitter.
Dorsey juga mengungkapkan tekanan serupa dari pemerintah di Turki dan Nigeria.
