M Fadli Ramadan
IDXChannel – Toyota mengungkapkan strategi elektrifikasi terbaru di bawah kepemimpinan Presiden Koji Sato yang menggantikan Akio Toyoda. Rencananya, produsen asal Jepang itu akan meluncurkan 10 mobil listrik generasi terbaru pada 2026.
Meski memiliki strategi baru, Toyota tetap mempertahankan untuk memberi banyak pilihan kepada konsumen. Hanya saja, sekarang mereka lebih fokus pada pengembangan mobil listrik berbasis baterai (BEV).
Pendekatan multi-pathway dianggap Toyota untuk memenuhi beragam kebutuhan pelanggan sekaligus memajukan solusi mobilitas yang berkelanjutan. Mereka beranggapan tak bisa memaksa konsumen untuk langsung beralih ke kendaraan listrik sepenuhnya.
Dikutip dari Carscoops, Sabtu (8/4/2023), Sato mengungkapkan pihaknya telah membentuk unit khusus untuk fokus pada kendaraan listrik seutuhnya. Perusahaan juga telah menargetkan produksi tahunan 1,5 juta unit BEV pada 2026.
“Langkah ini sangat penting bagi Toyota untuk bersaing dengan para pesaingnya, karena jangkauan kendaraan nol-emisinya saat ini tertinggal jauh dari mereka,” kata Sato.
Di antara EV baru, akan ada SUV 3 baris yang akan datang pada 2025. Itu akan diproduksi di Amerika Serikat, dengan baterai yang bersumber dari pabrik Carolina Utara. Toyota juga membangun dua mobil listrik baru untuk China yang rencananya diluncurkan pada 2024.
Mobil listrik kecil dan pikap elektrik untuk Asia dan pasar negara berkembang lainnya akan memasuki produksi pada akhir tahun 2023. Tapi tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan tentang model lain yang akan datang.
Toyota telah meninjau ulang beberapa di antaranya sebagai konsep, termasuk Tacoma EV, Crown EVs, dan bZ Compact SUV. Nantinya model-model tersebut akan diperkenalkan untuk melihat respon pasar sebelum memproduksinya secara massal.
Hiroki Nakajima, Wakil Presiden Eksekutif Toyota membahas rencana perusahaan untuk BEV generasi berikutnya yang dijadwalkan tiba setelah tahun 2026. BEV ini akan berbeda dari model saat ini, menggabungkan efisiensi yang lebih besar dengan pengendaraan yang lebih berkarakter.
Selain fokus pada BEV, Toyota juga sedang mengembangkan bahan bakar hidrogen dan alternatif lainnya. Selain itu, mereka juga menawarkan plug-in hybrid electic vehicle (PHEV) dengan jarak tempuh sekitar 200 km.
Lebih lanjut, Yoichi Miyazaki, Executive Vice President Toyota memaparkan titik fokus perusahaan untuk masing-masing wilayah. Di Eropa, Toyota akan menekankan gaya dan performa berkendara, sedangkan di China fokusnya adalah pada elektrifikasi.
