Dalam kesempatan yang sama, Wamenkominfo, Nezar Patria menambahkan bahwa pertemuan dengan Tony Blair ini merupakan pertemuan kedua, setelah pertemuan pertama membahas isu GovTech yang intinya membicarakan rencana Tony Blair Institute untuk transformasi digital di Indonesia.
"Kita menyambut baik dukungan yang diberikan oleh Tony Blair Institute untuk mempercepat, untuk mengakselerasi transformasi digital di Indonesia. Dan Tony Blair Institut juga menyampaikan bahwa concern mereka tentang generatif AI yang saat ini perkembangannya mempunyai lompatan-lompatan kuantum yang kadang-kadang unpredictable dengan resiko-resiko yang juga tidak terduga," kata Nezar.
"Pak Tony Blair menyampaikan adanya global concern soal pengaturan generatif AI itu dan menawarkan semacam kerja sama dengan Indonesia dalam rangka tukar pikiran, tukar pengalaman, dan juga semacam partner untuk diskusi merumuskan regulatory framework," pungkasnya.
Untuk diketahui, pertemuan Menkominfo dan Tony Blair berlangsung tertutup. Tony Blair setelah pertemuan selesai, tak mengeluarkan statement apapun kepada awak media.
(NIA)