Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto, mengungkapkan peracikan baterai butuh investasi besar. Namun, itu akan terbayar dengan hasil yang akan dituai di masa mendatang.
“Kita ingin juga melakukan kolaborasi dengan suplier dari baterai bersama LG dan IBC. Jadi saya kira total investasi sudah dijelaskan pak Toto. Tapi, sebenarnya investasi total adalah sekitar 3 juta USD (Rp46 miliaran),” kata Frans.
Hyundai Motor Group bersama anak perusahaannya, Hyundai Energy Indonesia (HEI), mendirikan battery system di Cikarang, Jawa Barat. Ini guna memastikan pasokan baterai kendaraan listrik yang stabil.
Baterai buatan lokal tersebut akan dipasok ke model-model kendaraan listrik di dalam negeri, hingga di ekspor untuk pasar Asia Tenggara pada tahun depan. Komponen tersebut nantinya akan dioptimalkan untuk sel kapasitas standar dan kapasitas besar.
(FRI)