Ibnu Hariyanto
IDXChannel- Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Nvidia memperkirakan akan mencatat biaya sekitar USD5,5 miliar (Rp88 triliun) dalam laporan keuangan kuartal-I 2025. Biaya besar ini berkaitan dengan produk chip H20, termasuk untuk inventaris, komitmen pembelian, dan cadangan lainnya yang terkait.
Produk H20 adalah salah satu chip buatan Nvidia yang dirancang khusus agar sesuai dengan regulasi ekspor AS ke China. Namun, chip ini belum menunjukkan penjualan yang sesuai harapan.
Hal itu diduga karena kompetisi di pasar serta ketidakpastian geopolitik yang mempengaruhi permintaan.
Nvidia menjelaskan biaya tersebut mencerminkan pengurangan nilai dari chip-chip H20 yang belum terjual, serta kewajiban pembelian bahan baku yang telah dipesan sebelumnya. Selain itu, Nvidia juga menyisihkan dana cadangan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi kerugian lebih lanjut.
Sebelumnya, Nvidia mengalami lonjakan permintaan berkat tren kecerdasan buatan (AI) yang meningkat di 2023. Namun, pembatasan ekspor teknologi tinggi ke China oleh AS jadi tantangan tersendiri.
