Pendahulu Tan, Pat Gelsinger, dipaksa lengser akhir tahun lalu setelah dewan direksi kehilangan kepercayaan pada rencananya untuk mengubah nasib perusahaan.
Kepergian Gelsinger yang tiba-tiba terjadi hanya beberapa bulan setelah perusahaan mengumumkan rencana pemangkasan lebih dari 15 ribu pekerja. Intel juga berencana menghentikan atau menunda pembangunan beberapa fasilitas pembuatan chip.
Pada 2024, Intel mencatat kerugian bersih sebesar USD18,8 miliar karena raksasa chip AS itu gagal memanfaatkan demam kecerdasan buatan (AI).
"Saya percaya dengan sepenuh hati bahwa kami memiliki apa yang diperlukan untuk menang," kata Tan.
"Di area di mana kami tertinggal dari pesaing, kami perlu mengambil risiko yang diperhitungkan untuk menyalip," katanya.