Sementara, BYD menyebut krisis finansial yang dialami oleh Qiancheng terjadi akibat ekspansi diler yang sangat masif. Ha itu membuat penyesuaian kebijakan BYD bukan menjadi faktor utama kebangkrutan mereka.
Perwakilan BYD, yang enggan disebutkan namanya itu juga mengatakan telah memberi bantuan kepada Qiancheng untuk menghadapi situasi tersebut.
Situasi Qiancheng menyoroti meningkatnya tekanan yang dihadapi pasar otomotif China karena persaingan yang semakin ketat memberi tekanan pada pemasok, produsen mobil, dan diler.
Diler mobil rentan terhadap pergeseran industri ke arah penjualan langsung dan perlambatan belanja konsumen. BYD memiliki sejumlah diler sendiri di China, tetapi sebagian besar menggunakan jaringan diler di pasar tersebut.
(Ibnu Hariyanto)