sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Produsen Chip Taiwan TSMC Akan Berinvestasi Rp1.645 Triliun di Amerika Serikat

Technology editor Ibnu Hariyanto
04/03/2025 11:33 WIB
TSMC investasi USD100 miliar di AS untuk lima fasilitas chip mutakhir, terutama di Arizona, guna memperkuat industri semikonduktor global.
TSMC investasi USD100 miliar di AS untuk lima fasilitas chip mutakhir, terutama di Arizona, guna memperkuat industri semikonduktor global. (foto: MNC Media)
TSMC investasi USD100 miliar di AS untuk lima fasilitas chip mutakhir, terutama di Arizona, guna memperkuat industri semikonduktor global. (foto: MNC Media)

IDXChannel- Perusahaan pembuat chip asal Taiwan, TSMC akan berinvestasi USD100 miliar atau setara Rp1.645 triliun di Amerika Serikat (AS). Investasi itu untuk pembangunan fasilitas manufaktur yang mutakhir.

Dilansir dari economictimes, Selasa (4/3/2025), rencana investasi itu diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump.

"Investasi baru TSMC akan menambah komitmen mereka yang sudah ada dan akan digunakan untuk membangun lima fasilitas fabrikasi mutakhir," ujar Trump dalam konferensi pers bersama kepala eksekutif TSMC, C.C. Wei di Gedung Putih.

Dia mengatakan sebagian besar dana tersebut akan diinvestasikan di negara bagian Arizona, Amerika Serikat. TSMC sebelumnya sudah berinvestasi besar-besaran dan berjanji menciptakan ribuan lapangan pekerjaan dengan gaji tinggi.

TSMC memang diminta memindahkan lebih banyak produksinya dari Taiwan karena kekhawatiran pasokan teknologi penting dapat terganggu dalam konflik dengan China.

Sebelumnya di era Joe Biden, TSMC berjanji menginvestasikan lebih dari USD65 miliar di tiga pabrik di Arizona.

Sementara itu, Taiwan akan meninjau kembali investasi tersebut sesuai dengan hukum. Peninjauan ini akan mempertimbangkan perkembangan perusahaan sekaligus memastikan daya saing industri semikonduktor secara keseluruhan.

"Kerja sama yang erat dalam industri teknologi tinggi antara Taiwan dan Amerika Serikat telah menjadikan Taiwan sebagai mitra terpenting bagi Amerika Serikat dalam mempertahankan posisi terdepan dalam industri teknologi tinggi dan teknologi," kata juru bicara kabinet Michelle Lee.

"Di masa depan, negara kita akan terus memperkuat kerja sama untuk menciptakan keuntungan bersama dan hasil yang saling menguntungkan," tuturnya.

(Ibnu Hariyanto)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement