Baterai tersebut juga telah melewati serangkaian uji coba berat untuk memastikan keamanannya. Sehingga, masalah seperti kebakaran dan korsleting akibat baterai bisa diminimalisir.
"Dari sisi OEM (Original Equipment Manufacturer) kita punya strategi mitigasi, kualitas baterai ditingkatkan lewat standar tinggi. Minimalkan terjadinya kebakaran, menanamkan berbagai pencegahan di level sel dan rangka baterai," ujar Maulana.
Selain itu, memproduksi baterai mobil listrik secara lokal akan menambah nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Mengingat pemerintah telah menetapkan batas minimal TKDN di angka 60 persen pada 2027-2029, dan harus tembus 80 persen pada 2030.
"Mungkin di kemudian hari dinaikkan pemerintah, jadi mulai sekarang kita mempersiapkan. Nilai TKDN dihitung bukan hanya dari berapa persen Parts tetapi proses, nilai investasi dan lainnya," katanya.
(Dhera Arizona)