sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham BYD Turun Drastis usai Umumkan Diskon Besar-Besar hingga 35 Persen

Technology editor Ibnu Hariyanto
26/05/2025 14:08 WIB
BYD turun drastis di bursa Hong Kong usai mengumumkan pemangkasan harga besar-besaran hingga 35 persen terhadap puluhan model kendaraannya.
BYD turun drastis di bursa Hong Kong usai mengumumkan pemangkasan harga besar-besaran hingga 35 persen terhadap puluhan model kendaraannya. (foto: iNews Media)
BYD turun drastis di bursa Hong Kong usai mengumumkan pemangkasan harga besar-besaran hingga 35 persen terhadap puluhan model kendaraannya. (foto: iNews Media)

IDXChannel- Saham produsen mobil listrik China, BYD turun drastis di bursa Hong Kong usai mengumumkan pemangkasan harga besar-besaran hingga 35 persen terhadap puluhan model kendaraannya. Tak hanya, BYD sejumlah saham mobil listrik asal China juga turun.

Dilansir Bloomberg, Senin (26/5/2025), saham BYD turun hingga 8,3 persen di perdagangan hari ini. Sementara saham kompetitor seperti Li Auto, Great Wall Motor, dan Geely Automobile ikut melemah lebih dari 5 persen. 

Penurunan ini menunjukkan kekhawatiran investor terhadap persaingan harga yang semakin ketat di sektor otomotif China.

Sebelumnya, BYD memberikan potongan harga untuk 22 model kendaraan listrik dan hybrid plug-in yang berlaku hingga akhir Juni 2025. Sebab, laju pertumbuhan penjualan mobil listrik China melambat sehingga memaksa produsen untuk kembali memicu perang harga.

Untuk mendorong minat beli di tengah melemahnya daya beli konsumen dan tekanan ekonomi nasional, produsen mobil menurunkan harga secara agresif. Namun, stok mobil di dealer masih menumpuk hingga 3,5 juta unit.

Model BYD Seagull kini hanya dijual mulai dari 55.800 yuan atau sekitar Rp127 juta. Harga itu turun 20 persen dibanding harga sebelumnya. 

Lalu sedan hybrid Seal varian dual-motor mendapat pemotongan harga tertinggi mencapai 34 persen menjadi 102.800 yuan (sekitar Rp235,2 juta).

Langkah ini juga ditujukan untuk menghabiskan stok model lama yang belum dilengkapi fitur driver-assist terbaru. Namun, transisi ini justru membuat kondisi dealer semakin tertekan.

"Beberapa diskon memang sudah berlaku sejak April, namun pengumuman resmi ini memberi sinyal kuat bahwa pasar sangat berat," tulis analis Morgan Stanley dalam catatan risetnya.

(Ibnu Hariyanto)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement