sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham Microsoft (MSFT) Naik Lebih dari 6 Persen dengan Pendapatan UD42,4 Miliar

Technology editor Kunthi Fahmar Sandy
01/05/2025 09:23 WIB
Saham Microsoft (MSFT) naik lebih dari 6 persen dengan pendapatan Microsoft Cloud sebesar USD42,4 miliar, tumbuh 20 persen
Saham Microsoft (MSFT) Naik Lebih dari 6 Persen dengan Pendapatan UD42,4 Miliar (FOTO:iNews Media Group)
Saham Microsoft (MSFT) Naik Lebih dari 6 Persen dengan Pendapatan UD42,4 Miliar (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Saham Microsoft (MSFT) naik lebih dari 6 persen dengan pendapatan Microsoft Cloud sebesar USD42,4 miliar, tumbuh 20 persen yang didorong oleh permintaan berkelanjutan.

Hal tersebut diungkap Wakil Presiden Eksekutif dan CFO Microsoft Amy Hood dalam sebuah rilis. Dikutip dalam laman YahooFinance Kamis (1/5/2025), untuk kuartal ketiga 2024, Microsoft membukukan laba per saham (EPS) sebesar USD3,46 dengan pendapatan sebesar USD70 miliar.

Sebelumnya Wall Street mengantisipasi EPS sebesar USD3,21 dengan pendapatan sebesar USD68,4 miliar, menurut estimasi konsensus Bloomberg. Sementara perusahaan melaporkan EPS sebesar USD2,94 dengan pendapatan sebesar USD61,8 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu.

Pendapatan cloud komersial Microsoft mencapai USD42,4 miliar dibandingkan dengan perkiraan USD42,2 miliar, naik dari USD35,1 miliar pada kuartal 3-2024.

Di sisi segmen Produktivitas dan Proses Bisnis perusahaan, membukukan pendapatan sebesar USD29,9 miliar dibandingkan dengan ekspektasi USD29,6 miliar, sementara pendapatan Intelligent Cloud dan Azure mencapai USD26,8 miliar.

AI menyumbang 16 poin pertumbuhan pada pendapatan Azure. Kontribusi tersebut karena  AI menghadirkan lebih banyak server daring untuk memenuhi permintaan.

Segmen Komputasi Lebih Pribadi Microsoft, yang mencakup penjualan lisensi Windows kepada produsen komputer pihak ketiga dan divisi permainan dan pencariannya, menghasilkan USD13,4 miliar. Microsoft mengatakan bahwa pendapatan OEM dan perangkatnya naik 3 persen dari tahun ke tahun, meskipun faktanya tingkat persediaan tetap tinggi karena produsen perangkat menghadapi ketidakpastian tarif yang sedang berlangsung.

Laporan Microsoft muncul di tengah kekhawatiran bahwa tarif Presiden Trump dapat menyebabkan perlambatan ekonomi yang akan memengaruhi pengeluaran cloud perusahaan dan AI. Diketahui, perusahaan ini juga memangkas beberapa pengembangan AI lainnya.


(kunthi fahmar sandy)

Advertisement
Advertisement