sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Samsung Tambah Investasi Rp1,8 Triliun di India untuk Perkuat Produksi

Technology editor Ibnu Hariyanto
25/04/2025 16:57 WIB
Samsung Electronics akan menambah investasi sebesar 10 miliar rupee India (Rp1,8 triliun) untuk memperkuat fasilitas produksinya di India Selatan.
Samsung Electronics akan menambah investasi sebesar 10 miliar rupee India (Rp1,8 triliun) untuk memperkuat fasilitas produksinya di India. (Foto: Samsung)
Samsung Electronics akan menambah investasi sebesar 10 miliar rupee India (Rp1,8 triliun) untuk memperkuat fasilitas produksinya di India. (Foto: Samsung)

IDXChannel- Samsung Electronics akan menambah investasi sebesar 10 miliar rupee India (Rp1,8 triliun) untuk memperkuat fasilitas produksinya di India Selatan.

Kabar investasi ini disampaikan Menteri Industri dan Perdagangan Negara Bagian Tamil Nadu, India, T.R.B. Rajaa dikutip dari Channel News Asia, pada Jumat (25/4/2025).

Investasi baru ini akan difokuskan untuk pengembangan pabrik Samsung di Chennai, Tamil Nadu, India. Rajaa menyebut investasi ini sebagai bentuk kepercayaan Samsung terhadap potensi dan kualitas tenaga kerja lokal.

“Samsung juga berencana menambahkan 100 lapangan kerja baru di fasilitas tersebut,” ujar Rajaa.

Di sini lain, pabrik Samsung di India itu menjadi sorotan beberapa waktu terakhir. Pekerja di pabrik itu melakukan aksi mogok kerja pada Februari 2025.

Aksi itu dipicu keputusan perusahaan yang menangguhkan sejumlah karyawan. Ratusan pekerja melakukan mogok selama lima minggu untuk menuntut kenaikan upah dan pengakuan serikat buruh.

Serikat pekerja menuding Samsung melakukan tindakan pemberangusan serikat. Namun tuduhan itu dibantah Samsung. Samsung menegaskan sudah mematuhi seluruh hukum yang berlaku. 

Pabrik Samsung di Chennai itu mempekerjakan lebih dari 2.000 orang. Pabrik ini fokus pada produksi berbagai produk elektronik rumah tangga seperti lemari es, televisi, dan mesin cuci. Fasilitas ini menyumbang sekitar 20 persen dari total penjualan Samsung di India yang mencapai USD12 miliar pada 2022–2023.

(Ibnu Hariyanto)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement