Pengadaan armada bus listrik dikatakan Welfizon sesuai dengan keputusan Gubernur Nomor 1053 Tahun 2022 tentang Pedoman Percepatan Program Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dalam Layanan Angkutan Transjakarta.
“Saat ini kami sedang melakukan kajian program retrofitting atau konversi untuk mengubah bus berbahan bakar diesel menjadi berpenggerak listrik. Sehingga, diharapkan terjadi percepatan proses elektrifikasi,” ujarnya.
Upaya konversi bus konvensional menjadi listrik diharapkan dapat membuat setidaknya elektrifikasi armada Transjakarta mencapai 50 persen pada 2027. Ini juga akan dilanjutkan untuk mencapai 100 persen penggunaan 100 persen armada bus listrik pada 2030.
Untuk mengejar target tersebut, dibutuhkan tambahan sekitar 500 bus berbasis listrik berukuran besar serta medium pada tahun 2024. Kemudian pada 2025, dibutuhkan sekitar 1.000 bus listrik yang berasal dari pengadaan maupun retrofitting atau konversi.
“Perjalanan menggunakan kendaraan pribadi yang beralih ke bus listrik akan berdampak terhadap penurunan emisi karbon sekitar 99 persen,” tutur Welfizon.