Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Meningkatnya minat investor internasional terhadap Jepang membantu perusahaan-perusahaan startup di Negeri Sakura itu.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (19/6/2023), minat investor terhadap Jepang melonjak karena kekhawatiran akan meningkatnya ketidakpastian di China. Mereka mengevaluasi kembali potensi bisnis di Jepang.
Para investor Amerika Serikat (AS) termasuk Warren Buffett merealokasi lebih banyak portofolio Asia mereka ke Jepang. Kondisi ini membantu mengangkat indeks Nikkei 225 selama 10 minggu berturut-turut.
"Dalam hal investasi jangka panjang, para investor ini menginginkan prediktabilitas, saat ini China tidak menawarkan hal itu, Jepang menawarkan hal itu " kata CEO Coral Capital Inc. James Riney.
Eksosistem startup Jepang sempat tidak dilirik oleh investor internasional. Jumlah unicorn di Jepang tertinggal jauh dibandingkan AS dan China.
AS memiliki lebih dari 600 perusahaan rintisan yang bernilai USD1 miliar atau lebih, sementara China memiliki 150 perusahaan rintisan serupa.
Di sisi lain, Jepang hanya memiliki enam perusahaan rintisan berstatus unicorn, menurut perusahaan riset CB Insights.
Perdana Menteri Fumio Kishida berusaha melipatgandakan investasi di perusahaan-perusahaan rintisan di Jepang. Lebih banyak insentif pajak untuk perusahaan-perusahaan baru dapat mendorong investasi dari luar negeri ke dalam ekosistem startup Jepang, menurut Riney.
